Mas Boy Syahputra
Artikel ini pernah dimuat di Majalah Seni Beladiri DUEL
Bagaimana Menahan Serangan dengan Mendadak
Apabila kita diserang secara mendadak oleh seseorang dengan menggunakan suatu alat bantu, seperti pompa, kayu, dan bendalainnya. Pada saat bersamaan kita tidak siap untuk menghindar dari serangan tersebut, maka secara mendadak kita akan menahan serangan tersebut dengan menggunakan tangan, kaki, atau badan kita. Apabila tubuh telah terlatih, secara otomatis tubuh akan bereaksi terhadap serangan tersebut, sehingga apabila serangan sampai pada tubuh maka dengan tidak sadar/naluri akan menarik nafas, tubuh akan ikut mengejang, dan apabila tubuh lebih kuat (terlatih) maka serangan benda keras dapat kita patahkan. Tentunya hal ini lebih baik apabila mempunyai suatu keahlian dalam beladiri. Kesemua itu dapat terjadi apabila setiap saat melakukan latihan-latihan beladiri sehingga secara tidak sadar otak telah terprogram untuk melakukan setiap gerakan sehingga bila diserang oleh musuh tidak dipikirkan lagi harus memakai teknik beladiri apa dan teknik pernafasan yang bagaimana. Semuanya akan mengalir sesuai dengan naluri yang dilatih di Merpati Putih. Merpati Putih melatih anggotanya tidak hanya menguasai teknik pernafasan saja akan tetapi juga teknik beladirinya. Apabila hanya mempelajari teknik pernafasan saja tanpa dapat membela diri sama saja dengan ular mencari penggebuk apabila menghadapi/ diserang lawan. Dengan latihan yang seimbang antara pernafasan, teknik beladiri, dan stamina serta mental yang baik menjadikan seorang pesilat Merpati Putihselalu siap menghadapi lawan yang bagaimanapun. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa pada posisi yang dilatih memukul/ menyerang jauh lebih rendah resikonya daripada posisi yang dipukul/diserang, sehingga jangan sekali-kali mencobanya bila pematahan batang pompa rangkap sepuluh ke paha, pematahan kikir rangkap 5 dengan teknik keprukan pematahan beton rangkap 4 dengan teknik ujung siku ke bawah memang belum siap secara utuh.