Saturday, December 5, 2009

Pencak Silat dalam Era Kolaborasi dan Komunitas

Mungkin terasa janggal makna dari kolaborasi dalam dunia pencak silat di era modern saat ini, banyak pula kritikan bahkan kecurigaan yang berlebih menanggapi pencak silat dalam kolaborasinya dalam sebuah komunitas.

Batasan atau skat-skat yang selama ini menjadi penjara informasi menyebabkan banyak ketertinggalan dalam dunia pencak silat, penggalian informasi sudah sejak lama dilakukan dengan dan oleh beragam media sebut saja Majalah maupun media elekronik lainnya.

Batasan-batasan informasi pun semakin diperluas oleh gerakan komunitas dalam pencak silat yang menyebabkan pesilat melakukan kerjasama yang apik, unik dalam menggali dan bertukar informasi tentang pencak silat dalam kaidah kolaborasi.

Sebagai contoh wikipedia adalah salah satu media web yang menggunakan kekuatan kolaborasi ini, setiap orang dari di belahan dunia manapun saling berbagi dan memberi informasi tentang apa yang mereka ketahui dan menjadikan wikipedia sebagai salah satu ensiklopedia terluas dan terlengkap saat ini.

Hal ini dibangun oleh komunitas “open mind” yang menyadari bahwa informasi sangatlah penting bagi kehidupan manusia baik sejarah dan perkembangannya, lalu bagaimana dengan pencak silat?.

Kolaborasi bisa terjadi bila masing-masing individu dalam hal ini pesilat yang telah menyadari bahwa informasi mengenai pencak silat adalah milik umum, apalagi kebenaran informasi akan menjadi tolak ukur karena saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Thursday, December 3, 2009

Aspek Kedokteran dari Kebugaran Merpati Putih

Oleh : Dr. Victor. S.U

Teknik pernafasan yang merupakan inti dari latihan-latihan diarahkan pada upaya mengaktifkan organ-organ tubuh. Pengejangan otot-otot (muscle) yang disertai penciptaan kondisi kekurangan oksigen, akan menimbulkan reaksi komplek dalam tubuh (organ-organ manusia) sehingga dicapai kondisi akhir berupa pengendoran otot, normalnya peredaran darah, normalnya syaraf dan organ-organ tubuh (yang tidak berpenyakit) menjadi lebih baik fungsinya. Hasil dari latihan akan sangat cepat terlihat baik langsung dirasakan oleh peserta latihan begitu selesai melakukan latihan. Dengan kata lain segala ketegangan dan hambatan substansi yang beredar ditubuh manusia, yang menimbulkan rasa lelah, lesu, loyo menjadi hilang.

Ilmu kedokteran olahraga menjelaskan gejala ini dengan teori aerobik dimana melibatkan Adenosin Tri Phosfat (ATP), hasil latihan Merpati Putih memperoleh manfaat yang lebih luas, seperti kelancaran peredaran darah, pengendoran syaraf, pengaktifan metabolisme dan kelenturan tubuh. Kelenturan tubuh bagi manusia merupakan indikasi tingkat kesempurnaan bekerjanya organ-organ tubuh yaitu bekerja secara sempurna. Bahkan pada tingkat kelenturan yang sangat baik akan membawa kondisi orang itu ketingkat kebijaksanaan normal, tidak emosional, bahkan menunjukkan penampilan tenang serta peningkatan kecerdasan (IQ,EQ,SQ). Dalam kondisi ketenangan bathin dan fisik, kemudian program latihan dilanjutkan dengan menitikberatkan pada pengendalian organ-organ tubuh. Pada periode ini kesadaran dipergunakan untuk menuntun/memandu signa-signal kemauan (niat/karsa) melalui syaraf-syaraf yang telah diaktifkan menuju sasaran-sasaran yang dikehendaki oleh otak. Kemudian signal-signal ini “diterjemahkan” melalui organ-organ yang sangat komplek dalam diri manusia, yang bekerja sebagai pengubah bentuk energi (energy conventer) menjadi getaran-getaran universal yang meyebabkan organ-organ lain menjadi “mengerti” dan “tanggap”. Kerjanya dengan prinsip resonansi/getaran melalui pengantar syaraf. Karena bekerjanya secara resonansi/getaran maka signal-signal kemauan yag dikeluarkan oleh kesadaran otak akan merupakan daya penyulut (triger energy,detonator) terhadap organ-organ tubuh sehingga nergi resonansi ini dapat berkembang berlipat-lipat ganda besarnya.

Wednesday, December 2, 2009

"LAKU BISU"

Dalam setiap pembajaan dan pelantikan kenaikan tingkat ataupun kegiatan lainnya biasanya dilaksanakan suatu sikap atau keadaan “ LAKU BISU” yang secara harfiah diartikan “Berlaku/Bersikap diam” ataupun “Membisu”.
Laku bisu di Merpati Putih ini menjadi salah satu tradisi pada saat seseorang akan menempuh suatu ujian ataupun melangkah pada jenjang atau tingkat berikutnya. Dimana biasanya latihan dan kondisi yang dihadapi pada tingkat berikutnya akan lebih berat cobaan dan tantangannya serta lebih beragam persoalannya juga lebih menuntut kesiapan, ketabahan dan pengorbanan.

Ratings and Recommendations by outbrain