Coba perhatikan kedua gambar dibawah ini :
Apa kesamaan dan perbedaan dari kedua gambar tersebut? Kesamaan kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa seorang anggota Merpati Putih mempunyai kemampuan untuk melakukan pemukulan/pematahan benda keras tanpa harus merusak atau mematahkan objek diatasnya.
Terus apa yang menjadi perbedaan dari kedua gambar tersebut. Ya jelas satu orang Amerika yang satu orang Indonesia :) tapi bukan itu perbedaan yang ingin penulis sampaikan. Gambar atas adalah Mas Mike Zeleznick dari MP USA yang telah mempelajari MP lebih kurang 10 tahun dan sekarang telah mencapai tingkatkan Khusus 1, beliau mampu melakukan pukulan tersebut dengan sadar atau dengan kata lain beliau dapat menentukan tegel nomor berapa yang ingin dia patahkan tanpa mematahkan tegel lainnya.
Gambar bawah adalah penulis ketika gambar ini diambil, penulis masih ditingkat Dasar 2 lebih kurang 12 tahun yang lalu dan dapat dilihat penulis dapat melakukan pemukulan punggung siku kebawah tanpa merusak/mematahkan beton yang diatasnya. Padahal ketika itu penulis diminta untuk melakukan punggung siku dengan sasaran 2 beton dan secara tidak sadar penulis hanya mematahkan beton bagian bawah saja dan saat itu tanpa tahu sebabnya kenapa hanya beton yang dibawah saja yang patah.
Untuk memahami kenapa kedua hal diatas dapat terjadi, seorang anggota Merpati Putih harus tetap berlatih untuk mengasah keilmuannya karena untuk memperoleh hasil yang luar biasa seorang anggota Merpati Putih tidak akan memperoleh hasil yang diinginkan kalau hanya latihan biasa-biasa saja. Selalu berlatih dan bertanya kepada pelatih mengenai ilmu yang dilatih supaya tidak salah jalan atau akan menjadi kecewa karena ilmu yang dilatih tidak berhasil.
Kesimpulan sederhana yang dapat diambil dari kedua gambar diatas adalah SETIAP ANGGOTA MERPATI PUTIH MEMPUNYAI KEMAMPUAN YANG LUAR BIASA DITINGKAT APAPUN DIA, YANG MEMBEDAKANNYA ADALAH MASA LATIHAN DAN PEMAHAMAN AKAN KEILMUAN MERPATI PUTIH. Selamat Berlatih Saudara-saudara MP-ku.
3 comments:
dilihat dari bentuk pukulan, posisi & daerah patahan beton yang condong ke ujung, sy kira patahnya lebih bnyk dipengaruhi oleh faktor gaya tekan & bentuk beton yang tidak uniform. Hal itu sudah sering terjadi. Beda dng Mas Mike, genteng/tegel nya rata, dipukul dng tenaga minimal & bentuk pukulan seperti menepuk. Bgt menurut sy.
setuju mas, bisa seperti itu, makanya namanya sadar dan tidak sadar. Seperti yang mas katakan faktor gaya tekanlah yang bisa membuat kedua teknik diatas bisa terjadi tanpa melihat jenis sasaran dan teknik pukulan yang digunakan. thanx ulasannya. Ada pendapat dari anggota2 lainnya?
mas boy,
sepertinya tingkat kesadaran dalam mengontrol tenaga yang dibutuhkan menjadi kunci mas mike dalam target pukulannya...
salam,
ady abdillah
Post a Comment