Thursday, December 23, 2010

Sudah Strip (Tingkat) Apa Mas/Mba?

Sudah strip (tingkat) apa Mas/Mba? Mungkin pertanyaan ini lah yang sering muncul kalau sesama anggota Merpati Putih berjumpa. Dan mungkin ada yang ngejawab “harusnya sih udah Kombinasi Satu tapi tahun lalu ngak ikut ujian”, “ada juga yang ngejawab wah saya anggota lama kayaknya udah lupa stripnya”, “ah ada aja mas, rahasia!”, dan tentu aja yg ngejawab dengan jujur. Pertanyaan ini sebenarnya akan terjawab dengan jelas dengan melihat strip yang ada di sabuk anggota yang ditanya tapi kita bisa melihat ada anggota yang menyembunyikan strip diantara lipatan sabuk atau ada juga yang memang tidak ada stripnya tapi kita bisa kenal pasti kalau anggota tersebut adalah anggota lama.

Ada juga anggota yang ragu-ragu dan berpikir lama kalau mau ngejawab pertanyaan tersebut karena mereka bingung harus ngejawab apa kepada lawan bicara mereka, mereka takut kalau kalau menjawab sudah strip yang level tinggi nanti jika lawan bicara melihat kemampuan teknik mereka rendah/tidak sesuai dengan harapan lawan bicara mereka maka yang anggota yang ditanya akan malu tapi jika dikatakan stripnya masih rendah anggota tersebut takut direndahkan oleh lawan bicaranya.


Dari pengamatan penulis juga melihat kalau dalam perkelahian bebas sering kali yang namanya label strip menjadi pudar. Kenapa? Banyak kita lihat ada anggota junior mengalahkan seniornya atau ada tingkatan balik satu bisa mengalahkan tingkat kombinasi satu (versi IPSI karena dalam perkelahian bebas ala MP berdasarkan tingkatan). Penulis melihat ada kecenderungan di sebagian anggota yang apabila sudah mencapai tingkatan tertentu terutama yang sudah Kombinasi satu keatas sudah jarang untuk berlatih lagi minimal latihan sendiri di rumah dan inginnya hanya melatih anggota dibawahnya serta hanya ingin aktif di organisasi saja. Padahal keilmuan tidak seperti itu yang namanya ilmu harus selalu digali, dilatih, dilatih dan dilatih dan tentunya ada bimbingan dari pelatihnya dan ini tidak bisa hanya dilihat dengan tingkatan atau strp yang digunakan oleh anggota.

Tapi terlepas dari itu semua, untuk mengejar tingkatan/strip adalah bukan hal yang salah tapi memang merupakan keharusan bagi anggota Merpati Putih sehingga akan dapat dilihat hasil latihan yang di dapat selama proses latihan. Tapi yang menjadi salah ada sebagian dari anggota hanya mengejar strip hanya untuk memperoleh kebanggaan supaya dihargai oleh anggota lainnya karena sudah tinggi tingkatnya atau sudah bisa dibilang senior di cabangnya.

Untuk itu dalam proses latihan Merpati Putih harus ada proses yang berketerusan dan meraih tingkatan tinggi adalah hal yang wajar. Harus adanya keseimbangan ilmu dengan strip yang digunakan sekarang sehingga kita akan menjadi nyaman dengan apa yang kita dapat, kita punya dan kita sandang yang tentunya dari segi keilmuan Merpati Putih dapat kita pertanggungjawabkan.

Belajar Merpati Putih tidak ada istilah tamat atau sudah habis untuk belajar. Mempelajari Merpati Putih sama seperti mempelajari ilmu-ilmu yang lain di atas muka bumi ini yang akan menjadi tamat kalau kita sudah dipanggil yang kuasa. 

 Oleh Boy Syahputra

Sunday, November 14, 2010

Merpati Putih dan Militer


Jogging Beladiri (Bagian 3 - Habis)

Jadwal I:
Pelari Tingkat Pemula (3 bulan pertama), 12 menit
Lakukan satu kali seminggu, selama 12 menit sehari. Setelah melakukan 2 atau 3 menit pemanasan, lakukan latihan lari selama 2 atau 3 menit diakhiri dengan pemulihan.
Contoh latihan:
Senin : berjalan, jogging, lari, berjalan
Rabu : jogging, berlari, sprint, berjalan
Jum’at : jogging, berlari, jogging, berjalan
Minggu : jogging, sprint, jogging, berjalan

Berlari untuk latihan beladiri terdiri dari 80% berlari dan jogging, sedangkan untuk petarung disarankan 80% melakukan lari cepat dan sprint dan 20% untuk yang lainnya. Tujuan di level ini adalah untuk membiasakan berlari, melangkah dengan cepat dan mampu mengukur kekuatan diri sendiri. Capai puncak dan jangan hiraukan jarak tempuh. Pada tahap ini jumlah waktu yang telah dilewati merupakan hal yang lebih penting.

Pelari Tingkat Menengah (Intermediate), 15 menit

Setelah anda mampu melewati latihan jadwal I, anda memasuki kelas menengah (intermediate). Contoh latihan:
· Berjalan untuk mengendalikan pikiran ( 2 menit ).
· Jogging santai (lari-lari kecil) dengan melayangkan tinjuan ringan (5 menit).
· Berlari : lurus, zigzag, mundur ( 5 menit)
· Sprint ( 2 menit).
· Jogging untuk mengendalikan nafas ( 1 menit). 


Jogging Beladiri (Bagian 2)




Lamanya waktu beristirahat adalah saat detak jantung anda telah kembali pada posisi 70% yaitu pada rentang waktu maksimum.

Memilih cara berlari
Ada 3 jenis dasar-dasar berlari: Lari jarak jauh, lari dengan selingan atau interval dan lari dengan hambatan atau resistan. Seorang yang mempelajari ilmu beladiri harus mempelajari lari interval dan lari resistan. Sedangkan lari jarak jauh dilakukan untuk olahraga biasa dan untuk pembakaran lemak.

Lari interval
Faktor-faktornya adalah :
Jarak – Sekitar 45 hingga 90 meter. Sebelum memulai program, buatlah lintasannya.
Interval – Berapa lama anda akan beristirahat? Selama periode beristirahat, berjalan cepat pada jarak yang sama. Lamanya waktu beristirahat adalah saat detak jantung anda telah kembali pada posisi 70% yaitu pada rentang waktu maksimum.
Pengulangan – Ulangi lari anda. Contoh berlari sejauh 180 meter kemudian jogging sejauh 180 meter sebanyak 6 kali.
Langkah – Seberapa cepat anda berlari? Gunakan monitor pendeteksi denyut jantung. Sebagai contoh : bagaimana membuat variasi langkah untuk mencapai target 60% selama 4 menit, kemudian meningkat 70% dan 80% masing-masing 4 menit
sehingga totalnya 12 menit.
Jarak dan periode latihan – Selama 3 menit hingga 30 menit. Anda harus memiliki jadwal secara periodik, misalnya 12, 15, 20, 25, dan 30 menit. Capailah target denyut jantung pada rentang / zona menengah, yaitu zona yang dianjurkan untuk praktisi beladiri.Untuk level yang lebih tinggi, raihlah target yang dianjurkan untuk petarung dengan cara sprint.


Thursday, November 11, 2010

Alamat dan Contact Person Cabang-Cabang Merpati Putih Se-Indonesia

Salam Perguruan,

Beberapa bulan ini  ada beberapa anggota maupun non anggota MP yang menanyakan alamat dan contact person Merpati Putih di daerah mereka. Ada yang menanyakan melalui email, YM, atau pun shout box blog ini. Untuk membantu teman-teman berikut ini saya masukkan beberapa alamat dan CP MP di Indonesia yang saya ambil dari yahoo groups MP dan FB MP. Kalau ada tambahan dan koreksi mohon di infokan ke saya. Terima kasih.

Wednesday, November 10, 2010

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT IPSI

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT
IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA

PENDAHULUAN

Pertandingan Pencak Silat Ikatan Pencak Silat Indonesia dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.
Pertandingan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam peraturan pertandingan dan dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan yang sah.

Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari :
I.    Kategori TANDING
II.    Kategori TUNGGAL
III.    Kategori GANDA
IV.    Kategori REGU

Untuk dapat melaksanakan pertandingan Pencak Silat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan maksud dan tujuannya, ditetapkanlah Peraturan Pertandingan sebagai berikut :

Saturday, August 28, 2010

Sadar dan Tidak Sadar

Oleh Mas Boy Syahputra

Coba perhatikan kedua gambar dibawah ini :

Apa kesamaan dan perbedaan dari kedua gambar tersebut? Kesamaan kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa seorang anggota Merpati Putih mempunyai kemampuan untuk melakukan pemukulan/pematahan benda keras tanpa harus merusak atau mematahkan objek diatasnya.

 Terus apa yang menjadi perbedaan dari kedua gambar tersebut. Ya jelas satu orang Amerika yang satu orang Indonesia :) tapi bukan itu perbedaan yang ingin penulis sampaikan. Gambar atas adalah Mas Mike Zeleznick dari MP USA yang telah mempelajari MP lebih kurang 10 tahun dan sekarang telah mencapai tingkatkan Khusus 1, beliau mampu melakukan pukulan tersebut dengan sadar atau dengan kata lain beliau dapat menentukan tegel nomor berapa yang ingin dia patahkan tanpa mematahkan tegel lainnya. 

Gambar bawah adalah penulis ketika gambar ini diambil, penulis masih ditingkat Dasar 2 lebih kurang 12 tahun yang lalu dan dapat dilihat penulis dapat melakukan pemukulan punggung siku kebawah tanpa merusak/mematahkan beton yang diatasnya. Padahal ketika itu penulis diminta untuk melakukan punggung siku dengan sasaran 2 beton dan secara tidak sadar penulis hanya mematahkan beton bagian bawah saja dan saat itu tanpa tahu sebabnya kenapa hanya beton yang dibawah saja yang patah. 

Perlukah Anak Ikut Bela Diri ?

Tak usah cemas ia bakal cedera atau jadi sok jagoan. Justru dari sini ia belajar disiplin dan patuh. Perkembangan motoriknya pun makin baik. Mendengar kata "beladiri", boleh jadi yang terbayang di benak kita adalah kekerasan yang melibatkan adu fisik. Tak heran jika banyak orang tua "alergi" terhadap cabang olahraga yang satu ini. Jangankan untuk si kecil yang balita, anaknya yang sudah besar pun kalau bisa akan dicegah agar jangan sampai masuk klub beladiri.

Namun apa yang terjadi di luar? Belakangan ini malah marak berdiri klub beladiri khusus balita. Bahkan, taman bermain dan preschool pun banyak yang memasukkan beladiri sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Nah, bila di "sekolah" si kecil ada kegiatan tersebut, bukan tak mungkin ia akan ngotot ikut. Sementara kita khawatir si kecil bakal cedera atau malah kelak jadi tukang berantem.

Menonjolkan Olahraga

Memang, beladiri termasuk jenis olahraga combattive sport. Artinya, olahraga pertarungan yang melibatkan full body contact. Olahraga ini melibatkan kontak fisik dengan orang lain yang dipandang menimbulkan ancaman, lalu menyerang. Olahraga beladiri banyak jenisnya, kebanyakan berasal dari Asia Timur, yaitu Jepang dan Korea. Ada pula yang berasal dari Indonesia asli seperti pencak silat.

Thursday, August 26, 2010

Perkembangan Pencak Silat di Jepang

Mas Ipung (Yuli Purwanto), itulah sebutan akrabnya di dunia silat baik di Japsa (Japan Pencak Silat Association) maupun aliran spesialisnya Merpati Putih. Di Jepang, secara de-facto ia telah merepresentasikan Indonesia, melalui aktifitas seni beladirinya, masyarakat Jepang telah mengenalnya, baik dalam even-even sosial budaya maupun di media cetak dan layar televisi.

MP Jepang : Ki-Ka  Mas Dicky Arisalfa, Mas Danardono Antono, Mas Ipung, Mas Berin Lee, Mas Nathaniel York
Seni beladiri telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan, sangat melekat, sehingga semua tutur kata dan tindakannya, menggambarkan ajaran filosofis dunia perguruan beladiri yang mengedepankan kesatriaan, kejujuran, kesederhanaan dan kekompakan.

Ia adalah aset bangsa yang bisa dijadikan ikon diplomasi informal. Dengan aktifitasnya, ia membantu mempopulerkan Indonesia yang pada akhirnya memberi kontribusi positif terhadap persahabatan nyata dengan masyarakat Jepang. Tanpa disadari, jalur informal yang ia sumbangkan telah membentuk kesan yang sangat baik tentang Indonesia bagi masyarakat Jepang.


Monday, August 23, 2010

"KUDI" Senjata Khas Merpati Putih


Karya : Poerwoto Hadipoernomo / Mas Pung ( Guru Besar PPS Betako Merpati Putih )
Harga satuan : Rp. 450.000,- ( belum termasuk ongkos kirim )
Termasuk : - Sertifikat tanda tangan Guru Besar & Pewaris
- Nomor Register
- Senjata
- Box
- Ukuran : Panjang : 38 cm Lebar : 5 cm
- Bisa di pajang atau dipakai ( Tajam )


Friday, August 20, 2010

Filosofi Pencak Silat - Mengungkap Kearifan di Balik Kekerasan

Oleh Bapak Gending Raspuzi  SH(Guru Pencak Silat Jawa Barat)

Di awal tahun 1980-an, selepas Shalat Isya, di kaki Gunung Karang nun jauh di Pandeglang Banten, seorang Guru sedang memberi petuah kepada muridnya. Dia memperagakan jurus, tubuhnya bergerak diikuti dengan langkah waspada, dibarengi dengan gerak tangan yang sangat lembut. Sambil bergerak ia bertutur dalam bahasa Sunda:

Sarigig kudu jeung harti, salengkah jeung pipikiran,
Mun sidik alus lakonan, mun sidik goreng singkahan,
Cokot nu alusna, piceun nu gorengna,
Urang pulangkeun deui ka Nu Agung.

Sambil memberi contoh gerak, Sang Guru memberi petuah berupa Kaedah Silat, diawali dengan mewanti-wanti bahwa setiap gerak apapun harus memiliki arti, maksud dan tujuan (sarigig kudu jeung harti). Sambil melangkah ia berujar, “Langkah kita baik maju, mundur, atau ke samping harus dilakukan dengan pikiran dan hati tenang penuh kewaspadaan.” (salengkah jeung pipikiran). “Jika posisi kita dirasakan menguntungkan, maka lanjutkan, tapi jika posisi kita dirasakan merugikan, janganlah gerak itu diteruskan.” (mun sidik alus lakonan, mun sidik goreng singkahan).
Ia melanjutkan gerakan jambretan dan ririkesan dengan kecepatan yang luar biasa sambil berujar “Jika ada anggota tubuh lawan yang tidak terjaga, misalnya tangan atau jari, cepatlah ambil dengan teknik kuncian atau patahan.” (cokot nu alusna), kemudian dengan gerakan ringan dan cepat ia memperagakan gerakan coplosan dan liliwatan, “Jika tenaga lawan dirasakan berat, jangan ditahan! belokkan atau dibuanglah!” (piceun nu gorengna), dan diakhiri dengan gerakan jeblag sambil menghentakkan kaki ke tanah ia berujar, “Jika badan lawan sudah tidak terhalang lagi maka lakukanlah serangan balik.” (urang pulangkeun deui ka Nu Agung).
Si Murid mengikuti gerakan sambil mencoba merenungkan apa yang dikatakan gurunya.

Begitulah, Sang Guru mencoba menerangkan kaidah pencak silat lewat bahasa gerak dan diperkuat dengan bahasa lisan.
Menjelang tengah malam, Sang Guru kembali berujar: “Sesungguhnya kaidah yang telah disampaikan tadi, bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal kamu dalam mengarungi hidup ini.”

Bagaimana uraian Sang Guru? Nanti kita sambung lagi.

(Untuk teman-teman penggemar pencak silat, mari bergabung di Grup Garis Paksi, (http://www.facebook.com/profile.php?id=1139813199&ref=ts#!/garispaksi?ref=ts) kita bisa berdiskusi sampai puas dalam rangka silih simbeuhan ku pangarti (saling berbagi, sharing).

MELIHAT TANPA MATA

Interview terakhir Alm Mas Budi dengan Majalah INTISARI tahun 1999.

Selain mata, manusia rupanya diberi "indera penglihatan kedua". "Mata kedua" itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu "melihat" seperti halnya orang biasa.

Suatu hari di tahun 1945 seorang pria bernama Kuda Bux menunggangi sepeda, lalu mengayuhnya, menembus lalu lintas New York. Ia menerobos Times Square yang ramai, dan akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa celaka sedikit pun. Tampaknya, itu peristiwa biasa. Namun ternyata ia melakukannya dengan mata tertutup rapat. Bagaimana ia bisa "melihat" arah tujuannya? Pertanyaan yang tetap belum ditemukan jawabannya itulah yang membuat Bux terkenal pada 1930 - 1940-an.

Jauh sebelum itu ilmuwan Irlandia Robert Boyle (1627 - 1691) menemukan kasus tentang seorang pria yang dapat mengenali warna lewat sentuhan tangannya. Kemudian pada tahun 1893 beberapa dokter di Brooklyn, New York, menceritakan bagaimana Mollie Fancher yang tunanetra membaca buku cetak standar - bukan berhuruf braille - dengan ujung jarinya.

Pada saat bersamaan di Italia ahli saraf dr. Cesare Lombroso mengamati gadis tunatera berusia 14 tahun yang dapat "melihat" dengan telinga kiri dan ujung hidung. Ketika Lombroso mencoba menusuk hidungnya dengan sebatang pinsil, gadis itu tersentak menyingkir dan menangis, "Kamu ingin membuatku buta, ya?"

Thursday, April 1, 2010

BREAKING NEWS

SELAMAT ULANG TAHUN KE-47 
(2 April 1962- 2 April 2010) 
PPS BETAKO MERPATI PUTIH
 Semoga perguruan yang kita cintai ini semakin berjaya, amin

Jogging Beladiri (Bagian 1)

Prinsip jogging atau berlari sebagai cara unruk memahirkan beladiri tidaklah sama dengan prinsip berlari marathon. Walaupun aktifitasnya sederhana tetapi berlari merupakan aspek penting dalam seni beladiri. Seorang petarung membutuhkan latihan lari untuk sirkulasi udara yang ada dalam tubuh dan untuk pembakaran energi. Karena, banyaknya kandungan oksigen yang tersimpan pada diri seorang petarung akan menentukan persediaan energi dan kekuatan tubuh dalam sebuah pertarungan.

Dengan berlari kita dapat mengkondisikan tubuh untuk mengatur energi yang ada dalam jangka waktu lama dan dapat berperan dalam memulihkan tenaga dalam waktu cepat. Tujuan latihan jogging atau berlari dalam ilmu beladiri adalah untuk:

1. Mampu memiliki tenaga eksplosif,
2. Meningkatkan daya tahan tubuh,
3. Meningkatkan kecepatan.
4. Melatih gerakan tubuh agar efektif dan harmonis.
5. Memperoleh kemampuan beladiri.
6. Menghindari serangan.
7. Melatih kegesitan gerakan kaki.
8. Menurunkan berat badan dan memelihara kesehatan.
9. Meditasi.
10. Menambah kepercayaan diri.

Hanya Perlu Waktu Sebentar
Sebenarnya hanya dibutuhkan waktu 10- 30 detik hingga 3 menit untuk latihan berlari jarak pendek dan 12-45 menit untuk latihan jarak jauh. Jika mengacu pada standar aerobik, seseorang akan mampu melakukan aerobik dan mencapai target selama 12 menit. Jangka waktu tersebut tidak termasuk pemanasan dan pemulihan. Lebih banyak otot yang bergerak, maka waktu pencapaian target maksimal akan lebih singkat. Contohnya adalah loncat tali dan mendayung dapat meraih target maksimal hanya dalam jangka waktu 1 menit Jika tujuan jogging adalah untuk menurunkan berat badan maka dibutuhkan waktu berlari selama 12 menit untuk mencapai target sehingga dapat membakar lemak dengan efisien. Prinsip berlari dalam ilmu beladiri adalah seringnya latihan berlari bukan lamanya waktu berlari. Dengan kata lain akan lebih efektif dengan berlari 12 menit 6 kali seminggu daripada berlari 30 menit 3 kali seminggu.


Thursday, March 25, 2010

Merpati Putih Awakening 2010

..terbesit dari sebuah lamunan di temani sebatang rokok ketika melihat atraksi beladiri asing di La Piazza ... Sudah waktunya Merpati itu bangun dari tidurnya yang cukup panjang dan terbang tinggi melalang jagat...

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Besar, Jajaran Dewan Guru, Pengurus Pusat, Panitia MP Awakening, Para Donatur dan Rekan-rekan MP baik Senior maupun Junior dan La Piazza.

Tim Atraksi : Cab. Kabupaten Tangerang, Cab. Indramayu, Cab. Jakarta Utara, SD Makassar, Tim MP Free Style, Mbak Hilda Ridwan Mas.

Bintang Tamu : Mbak Julia Perez, Mas Ikang Fawzi

Awal suatu kebangkitan memanglah tidak mudah, tapi merupakan suatu langkah untuk bangkit, tumbuh dan berkembang. Semoga ini bukanlah event sesaat, tetapi merupakan awal bangkitnya perguruan kita untuk menempuh program - program selanjutnya :
* Kerjasama dengan PMI dan Palang Merah Dunia
* MP on the Stage (world tour)
* Kejurnas V (July 2010)
* MP goes to school

"Awakening is an Inspiration, a quickening of all man's faculties, and it is manifested in all high artistic achievements..."
Source : Mas Hemi

Wednesday, February 24, 2010

BELAAN (DEFENSE)

Oleh Bapak Gending Raspuzi SH (Guru beberapa Aliran Pencak Silat Jawa Barat dan Banten) dan Boy Syahputra (Praktisi Pencak Silat).

Dalam beladiri, unsur teknik pembelaan merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap jenis beladiri. Namun, jika dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, masing-masing beladiri pada umumnya dilengkapi dengan teknik serangan di samping belaan. Beladiri yang bersifat defensif, biasanya selalu menunggu serangan lawan daripada melakukan serangan terlebih dahulu. Dalam mengantisipasinya, dapat kita lihat berbagai cara dilakukan agar serangan tersebut dapat digagalkan.

Setiap beladiri memiliki teknik belaan tersendiri dalam mengantisipasi setiap serangan. Teknik belaan yang digunakan bergantung pada jenis serangan yang dilancarkan oleh lawan. Di samping itu, falsafah beladiri yang dianut turut pula mempengaruhi jenis belaan yang diterapkan oleh masing-masing praktisi beladiri. Sebelum membahas lebih jauh mengenai teknik belaan, terlebih dahulu kita kategorikan berbagai macam serangan yang mungkin dilancarkan oleh lawan. Pada umumnya jenis serangan yang sering dipergunakan dalam suatu perkelahian adalah sebagai berikut:

1. Pukulan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian tangan ke arah sasaran.
2. Tendangan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian kaki ke arah sasaran.
3. Jatuhan atau bantingan, yaitu segala jenis serangan dengan maksud menghilangkan keseimbangan dan menjatuhkan lawan.
4. Tangkapan, cengraman, kuncian, dan patahan, yaitu segala jenis serangan agar lawan tidak leluasa melakukan serangan atau belaan, pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan bagian tubuh patah.

Monday, February 22, 2010

Teknik Memukul Benda Keras Merpati Putih

Oleh Mas Ferry Hendarsin (Pelatih Nasional Merpati Putih)

Teknik mematahkan dan memecahkan benda keras tidak lagi identik dengan Karate seperti halnya di tahun 70- 80-an. Hal ini terjadi karena pada sekitar tahun 70-an salah satu perguruan silat juga melakukan teknik pemukulan benda yang diikuti juga dengan perguruan-perguruan lainnya. Pematahan dan pemecahan dapat dijelaskan secara lebih ilmiah, sebagai berikut :

Benda Keras
Contoh, benda keras, balok beton dengan panjang 40 cm, lebar 15 cm, dan tebal 5 cm. Bila kedua ujung beton ini disangga dan dipukul titik tengahnya maka diperlukan energi sembilan joule, hal ini sama dengan energi benda yang dihasilkan bila benda seberat satu kg dijatuhkan dari ketinggian 90 cm. Walaupun balok beton ini kelihatan keras dan kaku, namun menurut ilmu mekanika balok beton memiliki sedikit kelenturan. Demikian pula dengan balok es, kikir atau lempengan besi baja. Per mobil termasuk mempunyai kelenturan yang lebih tinggi. Kelenturan sangat mempengaruhi proses patahnya benda dan proses tumbukan antara tangan dan benda.

Tangan
Tangan dibagi atas telapak, hasta, pergelangan, dan siku. Pada proses tumbukan sebagian tenaga terserap oleh kelenturan otot. Secara sederhana dibayangkan bahwa tenaga yang diserap oleh perubahan bentuk otot menyerupai dengan tenaga untuk membengkokkan lengan seseorang yang sedang dikejangkan. Sejumlah tenaga pada proses tumbukan telah digunakan untuk mengubah bentuk otot pada sisi telapak serta otot-otot lainnya pada telapak, pergelangan, dan siku. Tulang manusia sebenarnya sangat kuat, menurut ilmu mekanika, tulang manusia dapat menanggung kerapatan gaya (stress) sampai empat puluh kali lipat dibandingkan beton.

Ratings and Recommendations by outbrain