Wednesday, February 24, 2010

BELAAN (DEFENSE)

Oleh Bapak Gending Raspuzi SH (Guru beberapa Aliran Pencak Silat Jawa Barat dan Banten) dan Boy Syahputra (Praktisi Pencak Silat).

Dalam beladiri, unsur teknik pembelaan merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap jenis beladiri. Namun, jika dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, masing-masing beladiri pada umumnya dilengkapi dengan teknik serangan di samping belaan. Beladiri yang bersifat defensif, biasanya selalu menunggu serangan lawan daripada melakukan serangan terlebih dahulu. Dalam mengantisipasinya, dapat kita lihat berbagai cara dilakukan agar serangan tersebut dapat digagalkan.

Setiap beladiri memiliki teknik belaan tersendiri dalam mengantisipasi setiap serangan. Teknik belaan yang digunakan bergantung pada jenis serangan yang dilancarkan oleh lawan. Di samping itu, falsafah beladiri yang dianut turut pula mempengaruhi jenis belaan yang diterapkan oleh masing-masing praktisi beladiri. Sebelum membahas lebih jauh mengenai teknik belaan, terlebih dahulu kita kategorikan berbagai macam serangan yang mungkin dilancarkan oleh lawan. Pada umumnya jenis serangan yang sering dipergunakan dalam suatu perkelahian adalah sebagai berikut:

1. Pukulan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian tangan ke arah sasaran.
2. Tendangan, yaitu segala jenis serangan dengan cara membenturkan salah satu bagian kaki ke arah sasaran.
3. Jatuhan atau bantingan, yaitu segala jenis serangan dengan maksud menghilangkan keseimbangan dan menjatuhkan lawan.
4. Tangkapan, cengraman, kuncian, dan patahan, yaitu segala jenis serangan agar lawan tidak leluasa melakukan serangan atau belaan, pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan bagian tubuh patah.

Monday, February 22, 2010

Teknik Memukul Benda Keras Merpati Putih

Oleh Mas Ferry Hendarsin (Pelatih Nasional Merpati Putih)

Teknik mematahkan dan memecahkan benda keras tidak lagi identik dengan Karate seperti halnya di tahun 70- 80-an. Hal ini terjadi karena pada sekitar tahun 70-an salah satu perguruan silat juga melakukan teknik pemukulan benda yang diikuti juga dengan perguruan-perguruan lainnya. Pematahan dan pemecahan dapat dijelaskan secara lebih ilmiah, sebagai berikut :

Benda Keras
Contoh, benda keras, balok beton dengan panjang 40 cm, lebar 15 cm, dan tebal 5 cm. Bila kedua ujung beton ini disangga dan dipukul titik tengahnya maka diperlukan energi sembilan joule, hal ini sama dengan energi benda yang dihasilkan bila benda seberat satu kg dijatuhkan dari ketinggian 90 cm. Walaupun balok beton ini kelihatan keras dan kaku, namun menurut ilmu mekanika balok beton memiliki sedikit kelenturan. Demikian pula dengan balok es, kikir atau lempengan besi baja. Per mobil termasuk mempunyai kelenturan yang lebih tinggi. Kelenturan sangat mempengaruhi proses patahnya benda dan proses tumbukan antara tangan dan benda.

Tangan
Tangan dibagi atas telapak, hasta, pergelangan, dan siku. Pada proses tumbukan sebagian tenaga terserap oleh kelenturan otot. Secara sederhana dibayangkan bahwa tenaga yang diserap oleh perubahan bentuk otot menyerupai dengan tenaga untuk membengkokkan lengan seseorang yang sedang dikejangkan. Sejumlah tenaga pada proses tumbukan telah digunakan untuk mengubah bentuk otot pada sisi telapak serta otot-otot lainnya pada telapak, pergelangan, dan siku. Tulang manusia sebenarnya sangat kuat, menurut ilmu mekanika, tulang manusia dapat menanggung kerapatan gaya (stress) sampai empat puluh kali lipat dibandingkan beton.

Ratings and Recommendations by outbrain